Glitter Words

Minggu, 18 Juli 2010

Pengumuman Ners FK UH 2010

sumber :www.nurhayanurdin.blogspot.com

PENGUMUMAN HASIL SELEKSIUJIAN MASUK NERS B 2010 PSIK FK UNHAS
Senin, Juli 19, 2010
Hasil Seleksi Ujian Masuk Ners B 2010 PSIK FK Unhas
Berdasarkan SK Rektor Universitas Hasanuddi No. 7249/H4/O/2010 tgl. 8 Juli 2010 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pendidikan Ners pada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin tahun akademik 2010/2011, maka mereka yang tersebut namanya berikut ini dinyatakan lulus dan diterima sebagai Mahasiswa Baru Program Pendidikan Ners B tahun akademik 2010/2011.
Adapun nama-nama yang dimaksud adalah sbb:

NIM NAMA INSTANSI
C121 10 601 SUNARTI Akper Muhammadiyah Makassar
C121 10 602 TRISNAWATY PAULUS T Akper Putra Pertiwi Mamuju
C121 10 603 ALMAWIN SUSEN Dinas Kesehatan Kab.Muna
C121 10 604 BENYAMIN LO RSUD Ruteng NTT
C121 10 605 HASNIAR RSUD Kab.Mamuju Utara
C121 10 606 HADIRA RSUD Kalabahi-Alor NTT
C121 10 607 JUHRIATI P BLUD RSU Dr. MM Dunda Gorontalo
C121 10 608 ALFRISCA KENDE RSUD Undata Palu
C121 10 609 HIJRIYANA HUSMARINA RSUD Soasio/ Tidore Kepulauan
C121 10 610 ICA BUDIARTI HASANUDDIN BPK RSUD A.Makkasau Pare-Pare
C121 10 611 MUH. ZUKRI MALIK STIKES Panakukang Makassar
C121 10 612 WAHYUDI HIDAYAT Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar
C121 10 613 MUHAMMAD YAMIN ALI -
C121 10 614 HERLINA RS.Wahidin Sudirohusodo Makassar
C121 10 615 A. TESSIOJA RS.Wahidin Sudirohusodo Makassar
C121 10 616 ASGU S. PATNO Dinas Kesehatan Kab.Maros
C121 10 617 KAMELIA RSUD Majene
C121 10 618 MIRANTI RSUD Undata Palu
C121 10 619 RIDWAN RSU Haji Makassar
C121 10 620 ISMAIL Puskesmas Batu Lappa Pinrang
C121 10 621 ASMIRA RSUD Majene
C121 10 622 LA ODE ARDINI Puskesmas Wilayah Kecamatan Batu Atas
C121 10 623 SITI NURUL FATIMAH AKPER Luwu
C121 10 624 NURLINDA CHAERUL CORA -
C121 10 625 DEWI ANUGRAH PATTIPEILONY Dinas Kesehatan Kota Kupang
C121 10 626 WASIATY Dinas Kesehatan Kota Bontang
C121 10 627 AZMI Dinas Kesehatan Kab.Toli-Toli
C121 10 628 ISMAWARNI PKM Banggae I Majene
C121 10 629 RISOT HASAN Dinas Kesehatan Kota Kupang
C121 10 630 SEBASTIAO AMELIA A. RSUD Atambua
C121 10 631 SARI INTANG RS Wahidin Sudirohusodo
C121 10 632 IDEHA PEMBAGA RSU Mokopido Toli-Toli
C121 10 633 GUSRENI VAN GOBEL Dinas Kesehatan Gorontalo
C121 10 634 EDY IRAWAN NASITION RSUD Abdul Rifai Tanjung Redeb Kal-Tim
C121 10 635 SUKRI RS Wahidin Sudirohusodo
C121 10 636 EMI RAHMAN RSUD Banggai Kepulauan
C121 10 637 ITA NURHAYATI Dinas Kesehatan Kab.Manggai Barat
C121 10 638 I. KADE WIJAYA STIKES Panakkukang Makassa
C121 10 639 DIANA ABDULLAH Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar
C121 10 640 ANSELMUS JANGGUR Dinas Kesehatan Kab.Manggarai
C121 10 641 FAISAL RSUD Tanjung Selor ( Pemda Kabupaten Bulungan)
C121 10 642 MIRNAWATI RS TK II Pelamonia Makassar
C121 10 643 IRAWATI RS Ibnu Sina
C121 10 644 SAHNIAR MADE RSU 165 Maros
C121 10 645 LILIS SUNDARI Universitas Sulawesi Barat
C121 10 646 HESLY SILASRAPA RSUD Mamuju
C121 10 647 SITI HADIJAH KAIROTI RSUD Bula Seram Bagian Timur Maluku
C121 10 648 SURIANTI SULEMAN RSUD Dr.H Hasan Boesoirie Ternate
C121 10 649 HASANUDDIN Puskesmas Ulumanda
C121 10 650 ANIK SETYANINGTYAS RS Wahidin Sudirohusodo Makassar
C121 10 651 MARNI TANGKE DATU Dinas Kesehatan Kab.Poso
C121 10 652 CHANDRA MAKASSAR Dinas Kesehatan Kepulauan Sula Mauku Utara
C121 10 653 LINDARI RAHAYU MAKASSAR RSUD Sanana Maluku Utara
C121 10 654 JUFRI RSU Haji Makassar
C121 10 655 EVA SOFIANA MANTIRI Dinas Kesehatan Kab.Manggai Barat Flores
C121 10 656 UNIAR RSUD TK II Pelamonia
C121 10 657 NURLAILA S. TAHIR BLUD RSU Dr. MM Dunda Gorontalo
C121 10 658 JEFRI RSU Anutapura Palu
C121 10 659 ILHAM BUAMONA RSUD Dr.Chasan Boesoirie Ternate
C121 10 660 ALI USMAN Dinas Kesehatan Kab.Polman Sul-Bar
C121 10 661 SYANTI DEWI TAMHER RSUD Dr. M Haulussy Ambon
C121 10 662 ATIN PRIHATIN RS Wahidin Sudirohusodo Makassar
C121 10 663 ANITA YUSNI WATI Dinas Kesehatan Kab.Mimika,Timika Papua
C121 10 664 HENDRIK FERDINAN E. RSUD Piru Ambon
C121 10 665 MARIA LISBETH A RSUD Dr. M Haulussy Ambon
C121 10 666 NOTESYA ASTRI Poltekkes Depkes Maluku Prodi Kep.Tual Ambon
C121 10 667 RAHMATIA RSU Mukopido Toli-Toli Sul-Teng
C121 10 668 NURSANTI ANWAR Poltekkes Ternate
C121 10 669 ERNA YANTI UMAR RS Wahidin Sudirohusodo Makassar
C121 10 670 NAZRIAH NUR RS Wahidin Sudirohusodo Makassar
C121 10 671 MUSYANI RSUD Sangatta Kal-Tim
C121 10 672 AMRULLAH RSUD Kab.Majene
C121 10 673 MURSAN RS Khusus Dadi Sul-Sel
C121 10 674 MARLINA P. PATTIPEILOHY RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang
C121 10 675 MIDAWATI RS Wahidin Sudirohusodo Makassar
C121 10 676 SARLINA DWISAYANTI RSUD Abepura Jayapura
C121 10 677 IDA RIANY RS Wahidin Sudirohusodo Makassar
C121 10 678 ASRIANI SAIMANG PKM Sungai Bali Kal-Sel
C121 10 679 HASMAN DJAKARIA RSUD Anuntalopo, Parigi Moutong
C121 10 680 RUSTIAH RS Wahidin Sudirohusodo Makassar
Bagi peserta yang namanya tercantum diatas agar segera menghubungi bagian PSIK FK Unhas atas nama sdr(i) Marni (081355131910) atau Ati (081347831458) untuk informasi pendaftaran dan berkas yang harus dipersiapkan, terhitung mulai tgl. 20 Juli 2010 (08.00 - 16.00 WITA)

Salam,
Panitia PMB Ners B 2010.

Alzheimer`s

sumber :Antara News

Penelitian Baru Muncul dari Alzheimer`s Association 2010 International Conference
Kamis, 15 Juli 2010 07:41 WIB | Rilis Pers | | Dibaca 309 kali
on Alzheimer`s Disease

HONOLULU, 15 Juli (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) -- Pekan ini, hampir 4.000 ilmuwan dari seluruh dunia berkumpul untuk melaporkan dan membahas kemajuan paling akhir dalam penelitian mengenai perawatan, faktor resiko, dan diagnosis bagi wabah kesehatan Abad 21 - penyakit Alzheimer's - pada Alzheimer's Association's 2010 International Conference on Alzheimer's Disease (AAICAD 2010) in Honolulu.

"Dengan generasi 'baby boomers' telah berusia lanjut, krisis penyakit Alzheimer's akan terus menyentuh lebih banyak orang dan menciptakan korban yang tak terelakkan pada sistem perawatan kesehatan negara - terutama Medicare dan Medicaid," kata William Thies, PhD. Kepala Petugas Sains dan Medis di Alzheimer's Association.

"Pekan ini kita menyaksikan penyelidikan yang menjanjikan yang sedang dilancarkan pada berbagai front - jalan yang dapat dengan sangat baik mengarah kepada perubahan mencolok di bidang diagnosis dan perawatan Alzheimer's. Namun, kekurangan kronis penanaman modal dalam penelitian Alzheimer's terus menjadi penghalang terbesar untuk menghadirkan terapi baru yang lebih efektif buat banyak orang," kata Thies.

"Setiap hari, para peneliti mengerjakan tujuan tunggal memajukan pengetahuan dan pemahaman kita mengenai Alzheimer's, yang menjadi penyakit yang mencolok dari generasi 'baby boomers'. Kita memerlukan reaksi pemerintah yang memperlihatkan komitmen yang sepadan dengan menyediakan tingkat dana buat penelitian yang akan membawa kita ke pemeriksaan, perawatan dan pengobatan diagnostik yang lebih baik," kata Thies.

Pusat perhatian dari AAICAD 2010 meliputi

- Alzheimer's Association mengumumkan peluncuran Alzheimer's Association TrialMatch (TM), alat yang interaktif, gratis dan rahasia yang menyediakan keterangan percobaan klinis yang menyeluruh dan layanan percobaan pencocokan individual buat orang yang menderita penyakit Alzheimer's dan dementia, yang berkaitan dengannya. Program yang berdasarkan telepon dan Internet itu (www.alz.org/trialmatch) menyediakan layanan pertama yang sejenisnya mengenai Alzheimer's dengan mengirim pencocokan perorangan ke percobaan klinik buat orang yang menderita Alzheimer's, profesional perawatan kesehatan, pemberi layanan dan relawan kesehatan.
- Dementia Demonstration Project (DDP), upaya antar-disipliner yang dipimpin oleh Geriatric Research, Education and Clinical Center di Minneapolis Veterans (VA) Medical Center, menemukan bahwa deteksi dini, diagnosis dan penanganan perawatan buat orang yang baru didiagnosis mengalami gangguan kognitif dan dementia dapat mengurangi biaya pasien rawat jalan sampai hampir 30 persen. Peserta studi itu yang didiagnosis di klinik DDP menghadapi kenyataan bahwa biaya rata-rata perawatan kesehatan rawat jalan mereka turun sebesar 1.991 dolar AS per tahun setelah diagnosis gangguan kognitif dibandingkan dengan tahun sebelum diagnosis dilakukan. Di klinik DDP, setelah pemeriksaan, tim perawat dementia bertemu dengan pasien dan keluarga mereka untuk mengkaji hasilnya, membahas diagnosis, dan menjabarkan saran perawatan. Bahan keterangan, bantuan dalam mengidentifikasi layanan yang diperlukan, dan dukungan langsung serta pelatihan dari anggota tim disediakan, sebagaimana keperluan.
- Bukti dari tiga studi jangka panjang dengan jangkauan luas (Framingham Study, Cardiovascular Health Study, NHANES III) mendukung penghimpunan kegiatan fisik dan unsur makanan tertentu (teh, vitamin D) dengan kemungkinan memelihara kemampuan kognitif dan mengurangi resiko dementia pada orang dewasa yang lebih tua. Selain itu, satu studi baru pada model hewan mengenai Alzheimer's yang dilaporkan hari ini di AAICAD 2010 menunjukkan bahwa makanan yang kaya akan anti-oksidan pada kenari mungkin bermanfaat bagi fungsi otak. Penelitian telah menunjuk ke arah sejumlah faktor yang mungkin mempengaruhi resiko Alzheimer's dan kemerosotan kognitif, yang penurunan paling kuat faktor resiko cardiovascular. Alzheimer's Association dan yang lain telah berulang-kali menyerukan dilakukannya studi penelitian yang berksala lebih luar guna menjelaskan peran yang dimainkan semua factor itu pada kesehatan otak yang bertambah tua. Semua studi dari AAICAD 2010 itu adalah sebagian laporan pertama yang sejenisnya tentang Alzheimer's, dan itu membesarkan hati, tapi itu belum menjadi bukti pasti.
- Para ilmuwan di AAICAD 2010 mengajukan laporan rancangan pertama dari tiga kelompok kerja - yang mencakup penyakit Alzheimer's - dementia, gangguan ringan kognitif (MCI) akibat penyakit Alzheimer's, dan penyakit Alzheimer's pra-klinis - yang mengadakan pertemuan di bawah National Institute on Aging (NIA) dan Alzheimer's Association guna memperbarui kriteria diagnostik bagi penyakit Alzheimer's untuk pertama kali dalam 25 tahun. Usul tersebut akan mengubah criteria yang ada dengan secara lebih baik mencerminkan berbagai tahap penyakit dan dimasukkannya biomarker penyakit Alzheimer's. Meskipun peran biomarker berbeda pada masing-masing dari ketiga tahap tersebut, kebanyakan tetap harus dipahami mengenai kehandalan dan keabsahan mereka di dalam diagnosis. Itu membuat semuanya penting bahwa setiap saran baru diuji secara seksama. Masukan lebih lanjut akan diminta oleh NIA dan Association melalui jejaring yang diluncurkan segera setelah penyajian AAICAD di www.alz.org/research/diagnostic_criteria.
- Sasaran pengobatan utama pada penyakit Alzheimer's ialah beta amyloid peptide, yang bergerombol di sel luar otak sehingga membentuk kumpulan lengket yang dikenal sebagai plak. Baru-baru ini, perhatian lebih besar telah diberikan pada protein tau, yang berkumpul di dalam sel otak orang yang terserang Alzheimer's, sehingga membentuk kekusutan neurofibrillary.Empat studi kajian baru meskipun sangat awal yang dilaporkan pada AAICAD 2010 menggambarkan imunoterapi percobaan bagi Alzheimer's - dua di antaranya ditujukan pada tau secara langsung dan dua lagi mungkin mengurangi tau sekalipun sasaran awalnya adalah beta amyloid. Yang penting, semua studi itu lebih mengajarkan kita bukan hanya mengenai terapi yang ditujukan kepada tau tapi juga tentang kemajuan penyakit Alzheimer's. Mungkin perubahan amyloid pada otak terjadi pada tahap dini penyakit Alzheimer's, dan perubahan yang berkaitan dengan tau terjadi - di jalurnya kemudian - tempat perubahan itu memiliki dampak yang lebih langsung dengan fungsi kognitif. Oleh karena itu, perawatan imunoterapi yang ditujukan kepada amyloid mungkin juga dapat mengubah proses neurodegeneratif yang terjadi belakangan pada penyakit tersebut. Namun itu masih harus ditentukan.
- Di dalam temuan awal yang dilaporkan pada AAICAD 2010, satu gen yang dikenal dengan sebutan FTO, yang kelihatannya tak berkaitan dengan kegemukan pada manusia, mungkin juga meningkatkan resiko penyakit Alzheimer's dan dementia. Ketika seseorang memiliki varian tertentu FTO dan gen resiko Alzheimer's yang dikenal dengan nama APOE, resiko Alzheimer's dapat berlipat-ganda. FTO sebelumnya telah diketahui mempengaruhi indeks massa tubuh (MSI) dan resiko diabetes. Semua faktor resiko vascular tersebut juga telah berkaitan dengan penyakit Alzheimer's. Namun para peneliti itu mendapati bahwa peningkatan resiko tersebut tergantung atas ciri khas itu, dan menunjukkan bahwa ada mekanisme berbeda yang membuat FTO berkaitan dengan peningkatan resiko Alzheimer's. Kita perlu melihat hasil yang dikonfirmasi oleh peneliti lain. Pada kenyataannya, kita perlu mengetahui lebih banyak, secara umum, mengenai genetika dan penyebab lain Alzheimer's sehingga kita memiliki sasaran tambahan bagi terapi dan pencegahan.
- Pengajuan ilmiah pada saat terakhir ke AAICAD 2010, yang dikenal sebagai 'topik panas', menyatakan bahwa (1) gen resiko yang baru ditemukan bagi Alzheimer's mungkin memiliki dampak dini pada ketrampilan memori dan volume otak, (2) insulin intranasal mungkin bermanfaat dalam penganganan Alzheimer's, dan (3) endapat beta amyloid pada otak orang yang terserang Alzheimer's mungkin memiliki bentuk yang berbeda berdasarkan gen resiko Alzheimer's yang diketahui.

-- Dua studi yang dilaporkan pada AAICAD 2010 memberi kita keterangan lebih banyak mengenai gen TOMM40 - gen resiko yang baru diidentfikasi bagi Alzheimer's. Mereka mendapati bahwa orang yang berusia setengah baya dan sehat yang memiliki versi resiko tinggi TOMM40 (a) memperlihatkan hasil lebih buruk pada pemeriksaan ingatan dan (b) memiliki volume otak yang berkurang di dua bagian yang terpengaruh pada tahap dini oleh Alzheimer's.
-- Percobaan klinis jangka-pendek (4 bulan) mengenai insulin intranasal pada gangguan ringan kognitif dan Alzheimer's (MCI) memperlihatkan secara statistik manfaat besar mengenai pemeriksaan tertentu ingatan dan fungsi, tapi tak perubahan pada yang lain. Pada mereka yang memperlihatkan manfaat pemeriksaan memori, juga ada perubahan positif pada biomarker Alzheimer's pada cairan tulang punggung. Studi yang lebih luas dengan jangka lebih lama direncanakan.
-- Para peneliti dengan menggunakan alat baru pencitraan menunjukkan bahwa ada bentuk berbeda endapan beta amyloid pada otak Alzheimer's, yang dimiliki seseorang mengenai gen resiko Alzheimer's yang tertata dengan baik, yang dikenal dengan nama APOE. Itu mungkin sangat penting karena pada beberapa percobaan obat baru-baru ini, terapi tersebut memberi manfaat pada orang yang memiliki jenis tertentu APOE tapi tak terlalu efektif atau tak efektif pada orang lain.

- Dua studi baru dari AAICAD 2010 menunjukkan bahwa memiliki penyakit Alzheimer's mungkin meningkatkan resiko terserang kondisi lain kesehatan yang berpotensi melumpuhkan, seperti serangan jantung dan anemia. Para peneliti pada salah satu studi itu mendapati bahwa angka serangan, per 1.000 orang per tahun, di satu kelompok studi yang meliputi 14.838 orang yang menderita Alzheimer's dan berusia 50 tahun atau lebih tua lagi, dan 14.838 orang dipilih secara acak, usia dan jenis kelamin yang cocok tanpa sakit Alzheimer's, ialah 9,1 di kalangan pasien Alzheimer's dibandingkan dengan 1,4 pada mereka yang tak menderita Alzheimer's. Itu adalah angka peristiwa yang 6,4 kali lebih tinggi. Di studi kedua, 1.112 orang dewasa yang lebih tua (768 pemantau yang sehat, 133 MCI, 211 penderita Alzheimer's), orang yang menderita anemia didapati memiliki resiko yang lebih besar untuk menderita Alzheimer's (rasio: 2.56). Dan orang yang menderita Alzheimer's di dalam studi itu didapati memiliki resiko terserang anemia (rasio: 2.61). Jika Alzheimer's juga meningkatkan resiko kondisi cacat lain, maka dampaknya mungkin lebih merusak dibandingkan dengan telah diperkirakan karena populasi global bertambah usia dan makin banyak negara jadi mengikuti pola Barat dalam kebiasaan dan gaya hidup.
- Orang dewasa yang lebih tua dan secara ras serta etnik beragam adalah salah satu segmen populasi yang berkembang paling cepat di Amerika Serikat. Penelitian baru yang diajukan pada AAICAD 2010 mengungkapkan bahwa orang Amerika-Afrika yang lebih tua dan Latin dengan gangguan kognitif mencolok memiliki kemungkinan lebih kecil untuk memperoleh perawatan pengganti dan kelangsungan hidup lebih lama dibandingkan dengan orang dewasa kulit putih yang lebih tua di dalam studi tersebut. Hasil itu memiliki dampak penting bagi beban pemberi perawatan dan sumber daya masyarakat. Ada kebutuhan yang lebih besar daripada perkiraan bagi sumber daya perawatan dementia yang secara budaya cocok dan layanan yang berlandaskan masyarakat dan rumah bagi populasi itu.

- Semua temuan itu sangat mendesak karena orang Amerika-Afrika adalah dua kali lebih mungkin dan orang Latin sekitar satu-setengah kali lebih mungkin untuk terserang Alzheimer's dan dementia dibandingkan dengan orang Kulit Putih, demikian laporan Alzheimer's Assocciation 2010 Alzheimer's Disease Facts and Figures.
- Satu studi lain yang dilaporkan pada AAICAD 2010 menunjukkan bahwa proses kehilangan dan pengalaman yang menyedihkan bagi pemberi perawatan Alzheimer's setelah kematian orang yang mereka cintai sangat beragam di kalangan kelompok suku dan ras.
- Laporan penelitian ketiga menunjukkan bahwa kepercayaan spiritual dan budaya orang Amerika-Afrika, Amerika-India dan Kulit Putih sangat mempengaruhi berapa lama diperlukan bagi satu keluarga untuk mencari diagnosis medis mengenai Alzheimer's.

Mengenai AAICAD
Alzheimer's Association International Conference on Alzheimer's Disease (AAICAD) adalah konferensi terbesar di dunia yang sejenisnya, dan mempertemukan para peneliti dari seluruh dunia untuk melaporkan dan membahas penelitian penting dan infomrasi mengenai penyebab, diagnosis, perawatan dan pencegahan penyakit Alzheimer's dan gangguan yang berkaitan dengan penyakit itu. Sebagai bagian dari program penelitian Alzheimer's Association, AAICAD berfungsi sebagai katalisator buat menggerakkan pengetahuan baru tentang dementia dan menempa masyarakat penelitian perguruan tinggi yang penting.

Mengenai Alzheimer's Association
Alzheimer's Association adalah organisasi kesehatan relawan terkemuka dalam penelitian, dukungan dan perawatan Alzheimer's. Misi kami ialah menghapuskan penyakit Alzheimer's melalui upaya memajukan penelitian, menyediakan dan meningkatkan perawatan dan dukungan bagi semua yang terpengaruh, dan mengurangi resiko dementia melalui peningkatkan kesehatan otak. Visi kami adalah dunia tanpa Alzheimer's. Silakan kunjungi http://www.alz.org, atau hubungi 1-800-272-3900.

DIEMBARGO UNTUK DSIARKAN SAMPAI RABU 14 JULI 14, 2010, 7:30 a.m. HST /1:30 p.m. ET

SUMBER Alzheimer's Association

KONTAK:
saluran media Alzheimer's Association:
+1-312-335-4078,
media@alz.org,
atau ICAD 2010 press room,
10-15 Juli:
+1-808-792-6523

COPYRIGHT © 2010

Ikuti berita terkini di handphone anda http://m.antaranews.com

Mau di bawa kemana Liburan kuliah ini?


Sumber : Ardiansyah.blogspot.com

Libur Kuliah Bagi Mahasiswa: Saatnya Berkarya dan Meningkatkan Skill
July 10th, 2010 oleh: Ardiansyah S.T., M.Cs Leave a comment Go to comments

Libur panjang kuliah merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. Setelah 1-2 minggu berperang dengan ujian akhir semester, akhirnya datang juga hari “kebebasan” itu, ya LIBUR PANJANG di akhir semester!

Tidak disangkal lagi nyaris seluruh mahasiswa larut mengharu biru dengan datanya liburan. Bagi yang berasal dari luar kota sudah jauh-jauh hari membeli tiket pulang kampung untuk mudik mengunjungi orang tua, saudara dan teman di kampung. Tidak sedikit pula yang sudah merencanakan perjalanan liburan ke berbagai tempat. Ya, semua agenda mahasiswa sudah dipenuhi nuansa bersenang-senang dan rileks, yang kalau diperhatikan akan jauh dari nuansa akademik perkuliahan.

Semua kegiatan liburan di atas tidaklah buruk, toh sebagai manusia mahasiswa juga butuh refreshing bukan? Masak tiap hari harus kuliah, belajar, di laboratorium, buat tugas dari dosen dll. Stress lah… Namun, terlepas dari itu semua pada tulisan kali ini saya akan membagikan pengalaman saya bagaimana menjalani musim liburan tersebut ketika masih jadi masiswa S1 dulu.

Bagi saya pribadi, libur panjang adalah saat-saat yang ditunggu. Karena dengan adanya libur panjang yang bisa sampai 2-3 bulan itu, saya dapat meningkatkan karya-karya produktif di bidang tulis menulis dan juga meningkatkan kemampuan teknis di bidang komputer yang saya geluti. Terus terang tidak ada agenda liburan seperti yang tergambarkan di atas. Bagi saya dulu, liburannya ya menulis buku dan membuat program baik dalam rangka latihan biasa atau untuk mengerjakan proyek kecil-kecilan. Bahkan sudah ditargetkan bahwa paling tidak selama libur tersebut saya bisa menyelesaikan satu buah buku.

Nah, apa pelajaran yang kita dapat dari dua kondisi yang kontras di atas? Alasannya begini, sebagai mahasiswa kita harus jeli dalam melihat liburan yang di depan mata. Sekilas memang pulang mudik atau jalan-jalan sangat menyenangkan, siapa sih yang nggak mau senang-senang? Tapi ingat, memang di balik kesenangan tentu ada konsekuensi yang harus dibayar. Begitu pula sebaliknya dibalik kerja keras dan tidak liburan santai tentu ada hasil yang akan dinikmati kelak. Mari kita kalkulasi bersama. Anggap saja libur yang akan dijalani selama dua bulan. Bagi mahasiswa yang menghabiskannya dengan pulang kampung, dan atau jalan-jalan tentu yang akan didapatkan tentu saja rasa senang, bahagia, fresh dan mungkin terkesan sedikit hura-hura. Dari sisi finansial tentu sudah berapa ratus ribu atau bahkan juta rupiah yang telah dihabiskan sepanjang liburan tersebut.

Mari kita lihat yang mengisi liburan dengan kegiatan yang agak berbeda. Bila dalam dua bulan tersebut bisa menyelesaikan satu buah buku, tentu akan ada beberapa manfaat yang diraih sebagai mahasiswa. Mulai dari kemampuan menulis yang semakin baik, personal branding yang semakin meluas, dan pemasukan finansial yang semakin bertambah.

Ada contoh lain misalnya selama liburan panjang tersebut dihabiskan dengan mengikuti kursus dan pelatihan yang menunjang keahlian yang ditekuni misalnya bahasa Inggris, pemrograman, teknisi, dll. Sehingga pascaliburan kemampuan mereka akan melejit jauh melebihi dengan mahasiswa yang hanya liburan “biasa” tersebut bukan. Bisa juga bagi yang lemah dalam mata kuliah-mata kuliah tertentu, atau kemampuan teknis tertentu, maka di masa liburan ini menjadi ajang yang sangat berharga untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut beserta meningkatkan skill kemampuan yang memang dirasa lemah/kurang, sehingga ketika masuk kuliah kembali, mereka datang dengan kekuatan ilmu dan pengetahuan yang semakin kuat dan matang.

Tulisan ini tidak bermaksud menyepelekan yang menjalani liburan biasa/refreshing dan begitu pula sebaliknya. Tulisan ini secara tulus bermaksud mengajak mahasiswa untuk lebih jeli, cerdas dan selektif dalam menentukan agenda yang akan dijalankan selama liburannya kelak. Pada akhirnya toh Anda sendiri yang akan menjalani dan menikmati “hasil” dari liburan yang pilih tersebut bukan?…. Selamat berlibur…

Jumat, 09 Juli 2010

Perawatan Luka Modern

Diambil dari situs Fak Ilmu Kep UNPAD

Perawatan Luka Modern
January 7, 2009

by : Hana Rizmadewi Agustina, SKp. MN

I. Pendahuluan

Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini. Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal.

Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. Isu yang lain yang harus dipahami oleh perawat adalah berkaitan dengan cost effectiveness. Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan isu tersebut. Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi terbaru dalam perkembangan produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka. Dalam hal ini, perawat dituntut untuk memahami produk-produk tersebut dengan baik sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pada dasarnya, pemilihan produk yang tepat harus berdasarkan pertimbangan biaya (cost), kenyamanan (comfort), keamanan (safety). Secara umum, perawatan luka yang berkembang pada saat ini lebih ditekankan pada intervensi yang melihat sisi klien dari berbagai dimensi, yaitu dimensi fisik, psikis, ekonomi, dan sosial.



II. Definisi Luka, Klasifikasi dan Proses Penyembuhan Luka

Secara definisi suatu luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan dan lama penyembuhan. Adapun berdasarkan sifat yaitu : abrasi, kontusio, insisi, laserasi, terbuka, penetrasi, puncture, sepsis, dll. Sedangkan klasifikasi berdasarkan struktur lapisan kulit meliputi: superfisial, yang melibatkan lapisan epidermis; partial thickness, yang melibatkan lapisan epidermis dan dermis; dan full thickness yang melibatkan epidermis, dermis, lapisan lemak, fascia dan bahkan sampai ke tulang. Berdasarkan proses penyembuhan, dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

A. Healing by primary intention

Tepi luka bisa menyatu kembali, permukan bersih, biasanya terjadi karena suatu insisi, tidak ada jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari bagian internal ke ekseternal.



B. Healing by secondary intention

Terdapat sebagian jaringan yang hilang, proses penyembuhan akan berlangsung mulai dari pembentukan jaringan granulasi pada dasar luka dan sekitarnya.



C. Delayed primary healing (tertiary healing)

Penyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai dengan infeksi, diperlukan penutupan luka secara manual.



Berdasarkan klasifikasi berdasarkan lama penyembuhan bisa dibedakan menjadi dua yaitu: akut dan kronis. Luka dikatakan akut jika penyembuhan yang terjadi dalam jangka waktu 2-3 minggu. Sedangkan luka kronis adalah segala jenis luka yang tidak tanda-tanda untuk sembuh dalam jangka lebih dari 4-6 minggu. Luka insisi bisa dikategorikan luka akut jika proses penyembuhan berlangsung sesuai dengan kaidah penyembuhan normal tetapi bisa juga dikatakan luka kronis jika mengalami keterlambatan penyembuhan (delayed healing) atau jika menunjukkan tanda-tanda infeksi.



III. Proses Penyembuhan Luka

A. Luka akan sembuh sesuai dengan tahapan yang spesifik dimana bisa terjadi tumpang tindih (overlap)

B. Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebab luka tersebut

C. Fase penyembuhan luka :

1. Fase inflamasi :

· Hari ke 0-5

· Respon segera setelah terjadi injuri à pembekuan darah à untuk mencegah kehilangan darah

· Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio laesa

· Fase awal terjadi haemostasis

· Fase akhir terjadi fagositosis

· Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi



2. Fase proliferasi or epitelisasi

· Hari 3 – 14

· Disebut juga dengan fase granulasi o.k adanya pembentukan jaringan granulasi pada luka à luka nampak merah segar, mengkilat

· Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts, sel inflamasi, pembuluh darah yang baru, fibronectin and hyularonic acid

· Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka

· Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi



3. Fase maturasi atau remodelling

· Berlangsung dari beberapa minggu s.d 2 tahun

· Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah bentuk luka serta peningkatan kekuatan jaringan (tensile strength)

· Terbentuk jaringan parut (scar tissue) à 50-80% sama kuatnya dengan jaringan sebelumnya

· Terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas selular and vaskularisasi jaringan yang mengalami perbaikan



IV. Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka

* Status Imunologi
* Kadar gula darah (impaired white cell function)
* Hidrasi (slows metabolism)
* Nutritisi
* Kadar albumin darah (‘building blocks’ for repair, colloid osmotic pressure – oedema)
* Suplai oksigen dan vaskularisasi
* Nyeri (causes vasoconstriction)
* Corticosteroids (depress immune function)



V. Pengkajian Luka

A. Kondisi luka

1. Warna dasar luka

· Slough (yellow)

· Necrotic tissue (black)

· Infected tissue (green)

· Granulating tissue (red)

· Epithelialising (pink)

2. Lokasi ukuran dan kedalaman luka

3. Eksudat dan bau

4. Tanda-tanda infeksi

5. Keadaan kulit sekitar luka : warna dan kelembaban

6. Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung

B. Status nutrisi klien : BMI, kadar albumin

C. Status vascular : Hb, TcO2

D. Status imunitas: terapi kortikosteroid atau obat-obatan immunosupresan yang lain

E. Penyakit yang mendasari : diabetes atau kelainan vaskularisasi lainnya





VI. Perencanaan

A. Pemilihan Balutan Luka

Balutan luka (wound dressings) secara khusus telah mengalami perkembangan yang sangat pesat selama hampir dua dekade ini. Revolusi dalam perawatan luka ini dimulai dengan adanya hasil penelitian yang dilakukan oleh Professor G.D Winter pada tahun 1962 yang dipublikasikan dalam jurnal Nature tentang keadaan lingkungan yang optimal untuk penyembuhan luka. Menurut Gitarja (2002), adapun alasan dari teori perawatan luka dengan suasana lembab ini antara lain:

1. Mempercepat fibrinolisis

Fibrin yang terbentuk pada luka kronis dapat dihilangkan lebih cepat oleh netrofil dan sel endotel dalam suasana lembab.

2. Mempercepat angiogenesis

Dalam keadaan hipoksia pada perawatan luka tertutup akan merangsang lebih pembentukan pembuluh darah dengan lebih cepat.

3. Menurunkan resiko infeksi

Kejadian infeksi ternyata relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan perawatan kering.

4. Mempercepat pembentukan Growth factor

Growth factor berperan pada proses penyembuhan luka untuk membentuk stratum corneum dan angiogenesis, dimana produksi komponen tersebut lebih cepat terbentuk dalam lingkungan yang lembab.

5. Mempercepat terjadinya pembentukan sel aktif.

Pada keadaan lembab, invasi netrofil yang diikuti oleh makrofag, monosit dan limfosit ke daerah luka berfungsi lebih dini.



Pada dasarnya prinsip pemilihan balutan yang akan digunakan untuk membalut luka harus memenuhi kaidah-kaidah berikut ini:

1. Kapasitas balutan untuk dapat menyerap cairan yang dikeluarkan oleh luka (absorbing)

2. Kemampuan balutan untuk mengangkat jaringan nekrotik dan mengurangi resiko terjadinya kontaminasi mikroorganisme (non viable tissue removal)

3. Meningkatkan kemampuan rehidrasi luka (wound rehydration)

4. Melindungi dari kehilangan panas tubuh akibat penguapan

5. Kemampuan atau potensi sebagai sarana pengangkut atau pendistribusian antibiotic ke seluruh bagian luka (Hartmann, 1999; Ovington, 1999)



Dasar pemilihan terapi harus berdasarkan pada :

· Apakah suplai telah tersedia?

· Bagaimana cara memilih terapi yang tepat?

· Bagaimana dengan keterlibatan pasien untuk memilih?

· Bagaimana dengan pertimbangan biaya?

· Apakah sesuai dengan SOP yang berlaku?

· Bagaimana cara mengevaluasi?



B. Jenis-jenis balutan dan terapi alternative lainnya

1. Film Dressing

· Semi-permeable primary atau secondary dressings

· Clear polyurethane yang disertai perekat adhesive

· Conformable, anti robek atau tergores

· Tidak menyerap eksudat

· Indikasi : luka dgn epitelisasi, low exudate, luka insisi

· Kontraindikasi : luka terinfeksi, eksudat banyak

· Contoh: Tegaderm, Op-site, Mefilm



2. Hydrocolloid

· Pectin, gelatin, carboxymethylcellulose dan elastomers

· Support autolysis untuk mengangkat jaringan nekrotik atau slough

· Occlusive –> hypoxic environment untuk mensupport angiogenesis

· Waterproof

· Indikasi : luka dengan epitelisasi, eksudat minimal

· Kontraindikasi : luka yang terinfeksi atau luka grade III-IV

· Contoh: Duoderm extra thin, Hydrocoll, Comfeel



3. Alginate

· Terbuat dari rumput laut

· Membentuk gel diatas permukaan luka

· Mudah diangkat dan dibersihkan

· Bisa menyebabkan nyeri

· Membantu untuk mengangkat jaringan mati

· Tersedia dalam bentuk lembaran dan pita

· Indikasi : luka dengan eksudat sedang s.d berat

· Kontraindikasi : luka dengan jaringan nekrotik dan kering

· Contoh : Kaltostat, Sorbalgon, Sorbsan



4. Foam Dressings

· Polyurethane

· Non-adherent wound contact layer

· Highly absorptive

· Semi-permeable

· Jenis bervariasi

· Adhesive dan non-adhesive

· Indikasi : eksudat sedang s.d berat

· Kontraindikasi : luka dengan eksudat minimal, jaringan nekrotik hitam

· Contoh : Cutinova, Lyofoam, Tielle, Allevyn, Versiva



5. Terapi alternatif

· Zinc Oxide (ZnO cream)

· Madu (Honey)

· Sugar paste (gula)

· Larvae therapy/Maggot Therapy

· Vacuum Assisted Closure

· Hyperbaric Oxygen



VII. Implementasi

A. Luka dengan eksudat & jaringan nekrotik (sloughy wound)

· Bertujuan untuk melunakkan dan mengangkat jaringan mati (slough tissue)

· Sel-sel mati terakumulasi dalam eksudat

· Untuk merangsang granulasi

· Mengkaji kedalaman luka dan jumlah eksudat

· Balutan yang dipakai antara lain: hydrogels, hydrocolloids, alginates dan hydrofibre dressings



B. Luka Nekrotik

· Bertujuan untuk melunakan dan mengangkat jaringan nekrotik (eschar)

· Berikan lingkungan yg kondusif u/autolisis

· Kaji kedalaman luka dan jumlah eksudat

· Hydrogels, hydrocolloid dressings



C. Luka terinfeksi

· Bertujuan untuk mengurangi eksudat, bau dan mempercepat penyembuhan luka

· Identifikasi tanda-tanda klinis dari infeksi pada luka

· Wound culture – systemic antibiotics

· Kontrol eksudat dan bau

· Ganti balutan tiap hari

· Hydrogel, hydrofibre, alginate, metronidazole gel (0,75%), carbon dressings, silver dressings



D. Luka Granulasi

· Bertujuan untuk meningkatkan proses granulasi, melindungi jaringan yang baru, jaga kelembaban luka

· Kaji kedalaman luka dan jumlah eksudat

· Moist wound surface – non-adherent dressing

· Treatment overgranulasi

· Hydrocolloids, foams, alginates



E. Luka epitelisasi

· Bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk “re-surfacing”

· Transparent films, hydrocolloids

· Balutan tidak terlalu sering diganti



F. Balutan kombinasi

Tujuan


Tindakan

Rehidrasi


Hydrogel + film

atau hanya hydrocolloid

Debridement (deslough)


Hydrogel + film/foam

Atau hanya hydrocolloid

Atau alginate + film/foam

Atau hydrofibre + film/foam

Manage eksudat sedang

s.d berat


Extra absorbent foam

Atau extra absorbent alginate + foam

Atau hydrofibre + foam

Atau cavity filler plus foam



VIII. Evaluasi dan Monitoring Luka

· Dimensi luka : size, depth, length, width

· Photography

· Wound assessment charts

· Frekuensi pengkajian

· Plan of care



IX. Dokumentasi Perawatan Luka

- Potential masalah

- Komunikasi yang adekuat

- Continuity of care

- Mengkaji perkembangan terapi atau masalah lain yang timbul

- Harus bersifat faktual, tidak subjektif

- Wound assessment charts



X. Kesimpulan

1. Penggunaan ilmu dan teknologi serta inovasi produk perawatan luka dapat memberikan nilai optimal jika digunakan secara tepat
2. Prinsip utama dalam manajemen perawatan luka adalah pengkajian luka yang komprehensif agar dapat menentukan keputusan klinis yang sesuai dengan kebutuhan pasien
3. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan klinis diperlukan untuk menunjang perawatan luka yang berkualitas



Referensi

1. http://www.podiatrytoday.com/article/1894

2. Georgina Casey, Modern Wound Dressings. Nursing Standard, Oct 18-Oct 24, 2000:15,5: Proquest Nursing & Allied Health Search

3. Kathleen Osborn, Nursing Burn Injuries. Nursing Management; May 2003; 34,5: Proquest Nursing & Allied Health Search

4. Madelaine Flanagan, Managing Chronic Wound Pain in Primary Care. Practice Nursing; Jun 23, 2006; 31, 12; ABI/INFORM Trade & Industry

5. Maureen Benbow, Healing and Wound Classification. Journal of Community Nursing; Sep 2007; 21,9; Proquest Nursing & Allied Health Search

6. Ritin Fernandez, Rhonda Griffiths, Cheryl Ussia (2002). The Effectiveness of Solutions, Techniques and Pressure in Wound Cleansing. The Joanna Briggs Institute for Evidence Based Nursing & Midwifery. Australia. www.joannabriggs.org.au

7. Ruth Ropper. Principles of Wound Assessment and Management. Practice Nurse; Feb 24, 2006; 31,4; Proquest Nursing & Allied Health Search
Penelitian

*
Ilmuan Islam Perintis Pengobatan G3 Jiwa

April 27, 2010
*
Perbedaan Kecepatan Lari Jarak 200 meter antara yang Menggunakan Sepatu Antropometri Individual dengan Sepatu Konvensional (tesis)

April 27, 2010
*
Alur Skripsi

April 27, 2010
*
Cara Cepat dan Tepat Membuat Skripsi

April 6, 2010

Materi Kuliah

*
Materi Team Building

April 15, 2010
*
NANDA 2009

January 26, 2010
*
Aku masih alergi dengan NANDA….

November 6, 2009
*
2007–2008 NANDA-Approved Nursing Diagnoses

July 21, 2009

Tautan



Copyright 2010 Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
Hak Cipta Dilindungi Undang Undang

me in every time's

me in every time's
Action in Red Campus